judywrote: Jika saya membaca kisah kelahiran Yesus di Matius, rasanya berbeda. Dikatakan bahwa orang majus masuk ke dalam rumah bukan kandang domba. Selain itu juga dikatakan sesudah Yesus dilahirkan baru orang majus datang dan Herodes yang marah kemudian memerintahkan untuk membunuh anak-anak dibawah usia 2 tahun. Menurutdia Yesus lahir di sebuah ruangan di dalam rumah. Dia menyatakan pemahaman yang menyebutkan Yesus lahir di kandang domba itu berasal dari salah terjemahan dari teks bahasa Yunani. Hasil terjemahan yang buruk itu menyatakan Yesus lahir di tengah dalang peternakan di sebuah kandang domba. Pertama ayat ini maupun bagian-bagian lain dalam Injil Lukas yang berbicara seputar kelahiran Yesus, tidak sedikit pun menyebut-nyebut tentang "kandang". Menempatkan sebuah keluarga muda, apalagi dengan seorang wanita muda yang tengah hamil tua dan menjelang bersalin, di dalam sebuah kandang bukanlah sesuatu yang dapat diterima dari segi logika, etika moral, kultural, atau apa pun - bahkan Lahirdi kandang kerbau. Lukas 2:1-7. dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan. Yesus dilahirkan di kandang binatang. Ia dibaringkan di dalam palungan, tempat makan binatang. Ada yang mengatakan Bab1: Kelahiran Yesus. Kota kecil nazaret terletak di antara bukit-bukit Galilea. Kota inilah tempat tinggal Yusuf dan Maria. Mereka dikenal sebagai ibu dan ayah Yesus ketika masih hidup di dunia ini. Yusuf adalah keturunan Daud, karena itu, waktu datang perintah untuk mengenakan pajak atas penduduk, ia harus pergi ke Betlehem, kota Daud, agar Lukas23:33. TRIBUNMANADO.CO.ID - Setelah mengalami penyiksaan yang mengerikan sejak dari Taman Getsemani sampai dengan melalui pengadilan agama, di hadapan Pilatus, kemudian dibawa kepada Herodes dan kembali lagi ke Pilatus dan proses-proses lainnya, Yesus harus melewati Jalan Salib berat. Dia harus memikul salib-Nya sendiri. Baiklokasi sebenarnya kelahiran Yesus adalah kandang ternak di dalam rumah, kandang terpisah, atau menara yang dipakai untuk melindungi anak domba, Alkitab sudah menjelaskan bahwa Yesus Kristus, sang Anak Allah, dilahirkan dalam kondisi sederhana di kota Betlehem. English Kembali ke halaman utama dalam Bahasa Indonesia Dimanakah Yesus lahir? Yesuslahir di dalam kandang domba bukan atas keinginan Maria dan Yusuf. Mereka bermaksud melahirkan Yesus di tempat yang lebih layak yakni rumah penginapan. Yusuf, Maria dan kita adalah sama sama manusia yang kalau mau jujur maka Yesus sebaiknya dilahirkan dalam tempat yang lebih layak. Secaratidak langsung juga bisa diambil makna bahwa kelahiran Yesus di kandang domba merupakan simbol yang menandakan umat-Nya menolak kehadiran-Nya. Ini bisa terjadi karena masyarakat Betlehem adalah suku Yehuda, suku ini merupakan nenek moyang Kristus. " Ia datang kepada sang pemilik kepunyaan-Nya. Kecilsekali kemungkinan orang tua Yesus (Yusuf dan Maria) membawa kembali Yesus ke kandang domba tempat dia dilahirkan melainkan mereka telah tinggal di tempat yang lain pada saat orang Majus berkunjung. Ini adalah suatu hal yang mengecohkan banyak orang. Lihat pula Kronologi kehidupan Yesus dan Kelahiran Yesus. pJLZgx. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Inspirasi tulisan kecil ini berangkat dari Injil Lukas 215-20. Teks injil Lukas ini, dibaca pada perayaan Natal pagi, 25 Desember 2021. Teks bacaan Injil ini, dibacakan di seluruh Gereja Katolik pagi ini. Dan pagi ini saya ke Gereja Santa Bernadeth Pangkalpinang, saya pun mendengarkan teks Injil Lukas 2 15-20 Gereja Santa Bernadeth ini, anak-anak yang berumur di bawah 10 tahun masih belum bisa diizinkan untuk ke Gereja. Bagi orang-orang dewasa pun, masih terbatas, kursi Gereja yang biasanya diisi oleh 7-9 orang, selama pandemi hanya diizinkan sekursi empat orang saja. Sangat terbatas! Karena pembagian itu, maka semalam isteri ke Gereja dan pagi ini saya yang ke Gereja. Anakku hanya ikut perayaan secara online. Walaupun, anakku merengek untuk ikut ke Gereja pagi ini, pukul wib. Tetapi kami tidak mengizinkan, karena permintaan dari satgas Nataru Gereja untuk tidak membawa anak-anak. Dan memang benar, ketika pagi ini saya ke Gereja, saya menjumpai beberapa keluarga ke Gereja membawa anak-anaknya, mereka disuruh pulang ke rumah oleh satgas Nataru. Warta Malaikat kepada Para GembalaMalaikat itu utusan Allah. Penginjil Lukas menceritakan bahwa malaikat datang ke tempat para gembala di malam hari, membawa berita sukacita kepada para gembala. Berita sukacita itu, disampaikan kepada para gembala karena mereka itu berdekatan dengan tempat kelahiran Yesus. Tidak hanya itu, tetapi "palungan" tempat Yesus dibaringkan adalah milik domba-domba mereka. Dan karena itu pula, Allah berkendak baik untuk membawa sukacita kegembiraan itu, pertama-tama untuk para gembala dan domba-domba. Melalui berita malaikat yang datang kepada mereka, para gembala pun bergegas berangkat ke tempat lahirnya gembala bersama domba-domba ke tempat kelahiran Yesus. Mereka menjumpai Maria, Yusuf, dan Yesus. Mereka melihat Yesus yang sedang berbaring di dalam palungan. Bagi para gembala dan domba, tatapan mereka tertuju kepada Yesus, langsung terkonek, bahwa Yesus adalah sahabat dan teman seperjalanan mereka. Karena kehadiran-Nya melalui cara dan "jalan bersama" mereka. Bagi banyak orang mungkin cara dan jalan yang ditempuh Maria dan Yusuf, yang dikehendaki Allah, merupakan jalan yang tidak manusiawi, bahkan mungkin terbilang jorok. Wakapolda Babel, bukti negara hadir dalam keamanan Natal di Gereja Paroki Sungailiat 24/12/2021 Cara dan jalan yang terpilih ini karena kebekuan, ketertutupan, dan sikap egoisme manusia zaman itu terhadap situasi Maria dan Yusuf yang sedang dalam perjalanan, yang hendak ke Nasaret untuk mengikuti sensus jiwa. Sebanyak orang yang ada di pinggir jalan dan rumahnya diketok oleh Maria dan Yusuf ditengah malam, tak satu pun yang bersedia membuka pintu rumah dan ruang hatinya untuk menerima calon bapak dan ibu Yesus. Pilihan Maria dan Yusuf ialah kandang domba milik para gembala, menjadi rumah persalinan sangat jelas bahwa cerita Lukas ini, tak menghadirkan dokter atau perawat yang membantu persalinan Maria. Hanya Maria dan Yusuf yang mengetahui. Dan hal ini bukan sesuatu yang baru. Ketika ibuku melahirkan saya pun pada tahun 1970-an, tak ada dokter dan perawat, yang membantu persalinan ibuku. Padahal menurut cerita keluargaku, saya dilahirkan dengan posisi "sun sang", alias lahir dengan posisi kaki duluan. Anggota keluarga sendiri yang ada dan datang dalam peristiwa kelahiran saya.. Bagaimana dengan Maria yang melahirkan Yesus pada tahun 4 atau 6 sebelum Masehi? Adakah dokter atau perawat atau bidan? Entahlah...! Mungkin dapat dizinkan untuk berpikir secara kontekstual con-text tetapi tidak untuk malaikat kepada para gembala dan domba, memiliki makna tersendiri. Makna yang boleh diangkat ialah 1. Allah dalam wujudnyata Yesus mau mengangkat derajat kemanusiaan para gembala. Bahwa mereka adalah pekerja kecil, upahan namun diperhatikan oleh Allah. Ini bukti Allah solider dan peduli kepada orang-orang kecil, termasuk pada alam yang diwakili domba-domba. Maka tidak heran, kandang Natal dengan penampilan para gembala dan domba-domba serta alam pohon-phonan. 2. Allah dalam wujudnyata Yesus memakai para gembala, dan domba sebagai wakil alam menjadi saksi hidup dan selamanya akan berita sukacita kelahiran Yesus. Dalam konteks ini, alam dimaknai sebagai bukti "lidik jari" atau "telapak kaki" Allah. Maka pohon Natal, menandai makna terdalam bagi orang kristiani yaitu dipanggil untuk menghargai dan menghormati alam raya sebagai "sidik jari" atau "telapak kaki" rela turun dan membantu manusia menyucikan palungan hatinyaPenginjil Lukas melukiskan dalam Lukas 2 15-20, bahwa ketika para gembala dan domba-dombanya datang ke tempat kelahiran Yesus, didapati Yesus sedang berbaring di dalam palungan. Palungan adalah wadah, tempat yang terbuat dari kayu atau kulit domba. Tempat itu dipakai para gembala untuk meletakkan makanan dan air untuk domba-dombanya. Dan domba-domba memakannya dari palungan itu. Bisa dibayangkan bagaimana kondisi palungan itu. Tentu tidak bersih, kotor, dan jorok. Walau demikian akal Maria tak dikacaubalaukan oleh situasi orang yang menolak dia untuk melahirkan Yesus di rumah mereka. Justru akal sehat Maria masih waras, sehingga mengambil sehelai kain lampin membentang dan memberi alas dalam palungan, sehingga Yesus dapat Kekristenan, disebutkan symbol. Simbol memiliki jamak makna. Dan makna yang ditandai pada sesuatu itu punya bernas nilai atau makna. Salah satunya, kain lampin sebagai simbol kesucian, ketulusan, dan cahaya putih. Karenanya, seseorang yang mau dibaptis, kain putih ini pun salah satu sarana yang disiapkan oleh orang yang mau dibaptis, selain lilin dan nama baptis, dll. Tidak hanya itu, gerak pun memiliki symbol dengan makna tersendiri. Dalam palungan Yesus dibaringkan. Ketika Yesus dibaringkan, Yesus sebagai anak yang hidup akan bergerak. Daya gerak-Nya dalam palungan menandai makna bahwa Yesus sang bayi mungil sedang membersihkan sesuatu. Gerak anak kecil tentu tanpa sadar, tanpa arah, namun dibaca dan didalami sebagai sebuah proses gerak untuk membersihkan karena palungan merupakan symbol hati, batin manusia maka kehadiran Yesus di palungan sebagai pembersih hati, pembersih nurani, palungan hati manusia. Dengan cara kehadiran Yesus yang begitu simbolik, hampir pasti bahwa kedatangan-Nya adalah penyelamatkan semua orang, menyelamatkan alam raya ini. Ia datang dan membangunkan jiwa dan membangun badan, sehingga manusia secara utuh diselamatkan dari dosa dan dari dunia begitu, Natal pun membawa sukacita seperti diberitakan malaikat dan melalui para gembala dan domba-domba, Yesus mengangkat martabat mereka secara manusiawi. Yesus hadir dan menyelamatkan manusia, dengan topik yang diusung-Nya dari awal yaitu meminta supaya manusia bertobat. Sehingga Natal memberikan refleksi riil bagi kita orang kristiani adalah "sebuah pertarungan baik fisik maupun mental untuk membangun jiwa dan membagun badan". Selamat Natal untuk sahabat-sahabatku yang merayakannya. ***Pangkalpinang, 25 Desember 2021 1 2 3 Lihat Sosbud Selengkapnya Sebuah kepastian bahwa Betlehem adalah tempat kelahiran Yesus. Ketika harus memilih jawaban, di mana Yesus dilahirkan a. di gua yang dingin, b. di kandang hewan, c. bukan a dan b, tidak ada yang memberi jawaban meyakinkan. Mungkinkah Yesus dilahirkan di gua yang dingin? Sepertinya tidak, karena tempat yang digambarkan ada unta, domba. Mungkinkan Yesus dilahirkan di kandang hewan? Sepertinya tidak masuk akal, karena binatang-binatang yang ada pasti terganggu bahkan bisa menyerang Maria dan Bayi Kudus. Tentang kelahiran Yesus, Lukas Penginjil, memberi kesaksian “Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan” Luk 26-7. Hanya Lukas yang memberitakan tentang palungan. Dalam Injil Matius dikatakan “Maka masuklah mereka para gembala ke dalam rumah itu …” Mat 211. Matius berbicara tentang rumah, bukan palungan. Penginjil Markus dan Yohanes sama sekali tidak memberitakan kelahiran Yesus. Ketika seluruh penduduk mengikuti cacah jiwa di kota masing-masing, tentu seluruh kota penuh sesak manusia, tak terkecuali Betlehem. Pasti banyak orang tidak bisa tertampung dalam penginapan yang ada, termasuk Yusuf dan Maria. Yusuf dan Maria tidak mendapat penginapan bukan karena miskin dan tidak bisa membayar, tetapi karena semua penginapan memang penuh sesak. Di setiap daerah, pada waktu itu, selalu ada rumah singgah untuk para musafir dan para pedagang. Mereka ini bergerak dari satu daerah ke daerah lain dengan unta, keledai untuk berdagang. Mereka selalu singgah di rumah yang disediakan untuk umum agar bisa beristirahat. Ketika mereka beristirahat, hewan pengangkut ditambatkan tidak jauh dari rumah singgah lengkap dengan palungan-palungan untuk tempat makan hewan-hewan tersebut. Yusuf dan Maria memanfaatkan rumah singgah ini untuk melahirkan Yesus. Tentu di situ banyak musafir, pedagang, dan orang-orang yang tidak mendapat penginapan. Ketika Yesus lahir, pasti ada yang menolong, bahkan ada yang mengambilkan palungan untuk ditaruh di dalam rumah singgah supaya Bayi Suci bisa dibaringkan. Tentang palungan ini, Yesaya menulis “Lembu mengenal pemiliknya, tetapi Israel tidak; keledai mengenal palungan yang disediakan tuannya, tetapi umat-Ku tidak memahaminya” Yes 13. Bayi Suci, Yesus Kristus, dilahirkan di rumah singgah bagi para musafir dan pedagang. Gua Natal seperti bentuknya sekarang, digagas oleh Santo Fransiskus Asisi tahun 1223. Ada kandang hewan, ada lembu, unta dan domba. St. Fransiskus sangat dekat dengan binatang, bahkan dia mampu berbicara dengan binatang-binatang. MS Related Post navigation TAHUKAH kau siapa bayi yang mungil ini? Ya, itulah Yesus. Ia baru lahir dalam sebuah kandang. Kandang adalah tempat tinggal binatang. Maria merebahkan Yesus dalam palungan, yaitu tempat makanan bagi keledai dan binatang-binatang lain. Tapi mengapa Maria dan Yusuf tinggal bersama binatang-binatang itu? Itu bukan tempat bayi yang baru lahir, bukan? Memang, bukan. Tapi inilah sebabnya mengapa mereka sampai tinggal di sini Kaisar Agustus, penguasa Roma, membuat undang-undang bahwa semua orang harus pulang ke kota kelahirannya supaya namanya didaftarkan dalam buku. Ya, Yusuf dahulu lahir di Betlehem. Tapi ketika ia dan Maria tiba di sana, tidak ada lagi tempat penginapan bagi mereka. Jadi mereka terpaksa datang ke kandang binatang-binatang ini. Dan justru pada hari itu Maria melahirkan Yesus! Tapi seperti dapat kaulihat, Yesus baik-baik saja. Dapatkah kaulihat para gembala yang datang menemui Yesus? Tadinya mereka di padang rumput pada malam hari menjaga domba-domba, dan cahaya yang sangat terang bersinar sekeliling mereka. Itu tidak lain dari seorang malaikat! Gembala-gembala itu sangat ketakutan. Tapi malaikat itu berkata Jangan takut! Ada kabar baik untuk kalian. Hari ini, di Betlehem, Kristus Tuhan itu telah lahir. Ia akan menyelamatkan orang-orang! Kalian akan menemuinya dibungkus dengan lampin dan berbaring dalam palungan.’ Tiba-tiba banyak malaikat datang dan mulai memuji-muji Allah. Maka segera gembala-gembala ini pergi untuk melihat Yesus, dan sekarang mereka telah menemukannya. Tahukah kau mengapa Yesus begitu istimewa? Tahukah kau siapa ia sebenarnya? Ingat, dalam cerita pertama dari buku ini kau membaca tentang Putra Allah yang pertama. Putra ini bekerja bersama Yehuwa menjadikan langit dan bumi serta segala sesuatu yang lain. Ya, ia adalah Yesus! Ya, Yehuwa memindahkan kehidupan Putranya dari surga ke dalam kandungan Maria. Seketika itu juga seorang bayi mulai bertumbuh dalam kandungannya sama seperti bayi-bayi lain dalam kandungan ibu mereka. Tapi bayi ini adalah Putra Allah. Akhirnya Yesus lahir di sini dalam kandang di Betlehem. Dapatkah kau mengerti sekarang mengapa malaikat-malaikat itu begitu gembira memberitahu kepada manusia bahwa Yesus telah lahir?