Paguyubandidefinisikan sebagai perkumpulan yang bersifat kekeluargaan , didirikan orang orang sepaham (sedarah) untuk membina persatuan (kerukunan) diantara para anggotanya.. Paguyuban merupakan salah satu bentuk dari klasifikasi kelompok sosial.Pengelompokkan dari paguyuban (gemeinschaft) didasarkan atas rasa ikatan batin yang telah terbentuk sejak lama dan bergantung pada interaksi antar s Rukun Tetangga ( RT) adalah pembagian wilayah di Indonesia di bawah Rukun Warga. Rukun Tetangga bukanlah termasuk pembagian administrasi pemerintahan, dan pembentukannya adalah melalui musyawarah masyarakat setempat dalam rangka pelayanan kemasyarakatan yang ditetapkan oleh Desa atau Kelurahan. Rukun Tetangga dipimpin oleh Ketua RT yang ContohKelompok Sosial, Pengertian, dan Cirinya. by sereliciouz Juni 7, 2022. Keluarga, pertemanan, komunitas, rekan kerja, rukun tetangga adalah beberapa contoh kelompok sosial. Kelompok sosial sendiri merupakan kumpulan individu yang memiliki kepentingan atau minat sama dan saling memengaruhi, Quipperian. Tak jarang juga lho, kelompok sosial Pengertian Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, paguyuban didefinisikan sebagai perkumpulan yang bersifat kekeluargaan, didirikan oleh orang-orang yang sepaham (sedarah) untuk membina persatuan (kerukunan) di antara para anggotanya. Senada, Ferdinand Tonnies mengemukakan bahwa paguyuban merupakan kelompok sosial yang anggotanya memiliki Paguyubanadalah bentuk kehidupan bersama, yang anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah serta kekal. Dasar hubungan Rukun Tetangga merupakan kelompok sosial yang bersifat paguyuban berdasarkan tempat tinggal. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka jawaban yang tepat adalah D PengertianKelompok Sosial Menurut Para Ahli. Berikut merupakan Hubunganseperti ini dapat dijumpai dalam keluarga, kelompok kekeluargaan, rukun tetangga, dan lain-lain. Patembayan (gesellschaft) Patembayan merupakan ikatan lahir yang bersifat pokok untuk jangka waktu yang pendek, bersifat imajiner, dan strukturnya bersifat mekanis sebagaimana terdapat dalam mesin. RW(Rukun Warga) Rukun Warga dalam sistem pemerintahan Indonesia yang bersifat sebagai sistem pemerintahan presidensial merupakan bagian pembagian di bawah keluarahan/desa/pekon. Dalam setiap penentuan RW dilakukan secara musyawarah mufakat yang antar masyarakat, bisa juga dilakukan dalam pengertian demokrasi, utamanya untuk pemilihan demokratis dilakukan pada wilayah Indonesia yang berada di Dasarhubungan Rukun Tetangga merupakan kelompok sosial yang bersifat paguyuban berdasarkan tempat. Dalam bahasa Indonesia disebut paguyuban. Gemeinschaft adalah asosiasi sosial di mana individu-individu cenderung ke arah komunitas sosial daripada keinginan dan kebutuhan individu mereka. Paguyuban adalah bentuk kehidupan bersama, anggotanya HaloLestari, kakak bantu jawab ya :) Jawabannya adalah D. Paguyuban berdasarkan tempat. Yuk, simak penjelasan berikut! Menurut Ferdinand Tonnies, salah satu jenis kelompok dalam masyarakat adalah paguyuban (gemeinschaft). Paguyuban merupakan bentuk kehidupan bersama dimana anggota-anggotanya memiliki hubungan batin yang kuat, bersifat alamiah rlEm. Menurut Rouceck dan Warren Veeger, 1992 kelompok sosial adalah suatu kelompok yang meliputi dua atau lebih manusia, yang di antara mereka terdapat beberapa pola interaksi yang dapat dipahami oleh para anggotanya atau orang lain secara Abdulsyani 1990 kelompok adalah kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi. Kelompok diciptakan oleh anggota masyarakat. Kelompok juga dapat memengaruhi perilaku para anggotanya. Kelompok sosial juga merupakan himpunan manusia yang hidup bersama dalam suatu perikatan sosial dan dan Burgess Susanto, 1979 48 menyebut bahwa kelompok sebagai “social group” antara para anggotanya perlu ada interaksi dengan faktor-faktor utama yaitu An interrelationship hubungan antara para anggotanya An interplay of personality teman bermain A moving unit of interacting personalites gerak sosial Robert Mac Iver Soekanto, 2002 115 mengemukakan bahwa diperlukan suatu syarat-syarat untuk mendefinisikan kelompok sosial, yaitu1 Setiap anggota kelompok harus sadar bahwa dia merupakan bagian dari kelompok yang bersangkutan;2 ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan lainnya;3 ada suatu faktor yang dimiliki bersama yang mempererat hubungan anggota kelompok, seperti faktor senasib, ideologi, kepentingan, tujuan, dan kepercayaan;4 berstruktur, berkaidah, dan mempunyai pola perilaku;5 bersistem dan Terbentuknya Kelompok SosialPada dasarnya, pembentukan kelompok dapat diawali dengan adanya keyakinan bersama akan perlunya pengelompokan dan tujuan, adanya harapan yang dihayati oleh anggota-anggotanya, serta adanya ideologi yang mengikat semua. Dalam proses selanjutnya didasarkan adanya hal-hal berikut Susanto, 1979Persepsi Pembagian kelompok didasarkan pada tingkat kemampuan intelegensi yang dilihat dari pencapaian akademis. Misalnya terdapat satu atau lebih punya kemampuan intelektual, atau yang lain memiliki kemampuan bahasa yang lebih baik. Dengan demikian diharapkan anggota yang memiliki kelebihan tertentu bisa menginduksi anggota Pembagian kekuatan yang berimbang akan memotivasi anggota kelompok untuk berkompetisi secara sehat dalam mencapai tujuan kelompok. Perbedaan kemampuan yang ada pada setiap kelompok juga akan memicu kompetisi internal secara sehat. Dengan demikian dapat memicu anggota lain melalui transfer ilmu pengetahuan agar bisa memotivasi diri untuk maju. Tujuan/ideologi Terbentuknya kelompok karena memiliki tujuan untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas kelompok atau Pengorganisasian dilakukan untuk mempermudah koordinasi dan proses kegiatan kelompok. Dengan demikian masalah kelompok dapat diselesaikan secara lebih efesien dan Kebebasan merupakan hal penting dalam dinamika kelompok. Kebebasan disini merupakan kebebasan setiap anggota untuk m enyampaikan ide, pendapat, serta ekspresi selama kegiatan. Namun demikian kebebasan tetap berada dalam tata aturan yang disepakati Interaksi merupakan syarat utama dalam dinamika kelompok, karena dengan interaksi akan ada proses transfer ilmu dapat berjalan secara horizontal yang didasarkan atas kebutuhan akan informasi tentang pengetahuan kelompok telah terbentuk, maka dengan sendirinya diusahakan mempertahankan dirinya/hidupnya. Kelangsungan hidup dari tiap-tiap kelompok sosial tersebut, dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya faktor psikologis dan faktor sosial Susanto, 1979.Faktor psikologis meliputi 1 Tiap-tiap anggota takut dicela oleh anggota lainnya; 2 Bahwa tiap-tiap anggota memerlukan perasaan aman dan membutuhkan perlindungan dari kelompoknya. Sedangkan faktor sosial meliputi 1 Adanya norma kelompok group norm; 2 Jumlah atau banyaknya koordinasi antara anggota kelompok menentukan berlangsungnya suatu kelompok. 3 Kelompok sebagai tempat perwujudan dari - Macam Kelompok SosialMasyarakat terdiri atas macam-macam kesatuan sosial, karena itu dapat dibedakan diklasifikasikan ke dalam beberapa jenis atas dasar berbagai ukuran. Berbagai pengklasifikasian tentang kelompok sosial telah banyak dilakukan para tokoh Dilihat dari besaran jumlah anggotanya, George Simmel Soekanto, 2002 118 menganalisa kelompok-kelompok sosial mulai dari satu orang sebagai fokus hubungan sosial, yang dinamakan monad, kemudian dua orang dyad, tiga orang triad, dan Dilihat dari berlangsungnya suatu kepentingan, Max Weber Soekanto, 2002 136-139; Sunarto, 2000 140 menyoroti tentang adanya konsep kelompok formal formal group dan kelompok informal informal group. Kelompok formal dirumuskan sebagai kelompok-kelompok yang mempunyai peraturan-peraturan yang tegas dan dengan sengaja diciptakan oleh anggota-anggotanya untuk mengatur hubungan antara anggota-anggotanya. Pada kelompok informal tidak terdapat struktur dan organisasi secara pasti. Kelompok informal biasanya terbentuk karena pertemuan yang berulang kali atas dasar kepentingan dan pengalaman yang Dilihat dari derajat interaksi sosial, Charles Horton Cooley Soekanto,2002 125-132; Sunarto, 2000 134, membagi kelompok sosial menjadi dua, yaitu kelompok primer primary group dengan kelompok sekunder secondary group. Menurutnya, kelompok primer adalah kelompok yang ditandai oleh pergaulan dan kerjasama yang bersifat intim dan pribadi, misalnya keluarga, kelompok sepermainan peer group, rukun tetangga, dan sebagainya. Sedangkan kelompok sekunder adalah kelompok- kelompok besar yang terdiri dari banyak orang, hubungannya tidak berdasarkan kedekatan pribadi dan tidak langgeng, misalnya, kelompok buruh pada masyarakat industri, klub sepakbola pada masyarakat industri, dan sebagainya. 4 Dilihat dari sudut persaingan antar-kelompok, William Graham Sumner Soekanto, 2002 123-125; Sunarto, 2000 134 mengklasifikasikan pembedaan antara kelompok dalam in-group atau kelompok kami we- group dan kelompok luar out-group atau kelompok orang lain others group. Kelompok dalam merupakan kelompok sosial di mana individu mengidentifikasikan dirinya. Dalam kelompok ini terdapat hubungan persahabatan, kerjasama, dan kedamaian antara anggotanya. Sedangkan kelompok luar adalah kelompok di luar in-group-nya, yang ditandai oleh adanya rasa perbedaan, persaingan bahkan permusuhan. Sebagai contoh, kelompok “kami siswa sekolah X” dan “mereka siswa sekolah Z”, “kami orang desa” dan “mereka orang kota”, dan Dilihat dari derajat organisasi, Robert K. Merton Soekanto, 2002 139-142; Sunarto, 2000 135 membedakan antara membership group kelompok anggota dan reference group kelompok acuan. Membership group merupakan kelompok di mana seseorang secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut, meskipun karena situasi tertentu seseorang tersebut tidak selalu berkumpul dengan anggota lain dalam kelompok tersebut, misalnya kelompok pelajar SMA, kelompok mahasiswa, kelompok pekerja, dan sebagainya Sedangkan reference group adalah kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang untuk membentuk pribadi dan perilakunya. Misalnya, kelompok sosialita di Amerika menjadi referensi bagi kelompok sosialita di Dilihat dari kepentingan wilayah Ferdinand Tonnies Soekanto, 2002 132-136; Sunarto, 2000 133 juga mengulas secara rinci pembagian kelompok sosial. Menurutnya kelompok sosial dibagi menjadi dua bagian, gemeinschaft dan gesselschaft. Gemeinschaft atau masyarakat paguyuban digambarkan sebagai bentuk kehidupan bersama,di mana anggota-anggotanya oleh hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah serta kekal. Ciri - ciri paguyuban, yaitu 1 Intim yaitu hubungan menyeluruh yang mesra; 2 Privat, yaitu hubungan yang bersifat pribadi atau khusus untuk beberapa orang saja; dan 3 Ekslusif, yaitu hubungan tersebut hanyalah untuk anggota dan tidak untuk orang-orang lain di luar anggota. Ada tiga tipe paguyuban, 1 paguyuban karena ikatan darah gemeinschaft by blood atau genealogis, yaitu kelompok yang terbentuk berdasarkan hubungan sedarah. Kelompok genealogis memiliki tingkat solidaritas yang tinggi karena adanya keyakinan tentang kesamaan nenek moyang. Contoh keluarga, kelompok kekerabatan. 2 paguyuban karena tempat gemeinschaft of place, yaitu kelompok sosial yang terbentuk berdasarkan lokalitas komunitas. Contoh Beberapa keluarga yang berdekatan membentuk RTRukun Tetangga, dan selanjutnya sejumlah Rukun Tetangga membentuk RW Rukun Warga; dan 3 paguyuban karena ideologi atau hubungan kepatuhan gemeinschaft of mind. Contoh organisasi massa berdasarkan agama. Sedangkan gesselschaft atau masyarakat patembayan, dilukiskan sebagai kelompok sosial yang memiliki ikatan lahir yang bersifat pokok untuk jangka waktu yang pendek sementara. Ciri-ciri patembayan 1 Impersonal, yaitu hubungan keanggotaan sebatas kepentingan. 2 Kontraktual, yaitu ikatan antaranggota berdasarkan perjanjian semata; 3 Realistis dan ketas, yaitu hubungan antaranggotanya tidak akrab dan mengutamakan untung rugi. Contoh ikatan antara pedagang, organisasi dalam sebuah pabrik, atau masyarakat di lingkungan Dilihat dari kuat lemahnya ikatan kelompok, Emile Durkheim Sunarto, 2000 132 melihat bahwa masyarakat terbagi menjadi dua kelompok sosial berdasarkan ikatan solidaritas, yaitu solidaritas mekanik dan solidaritas organik. Dalam masyarakat yang menganut solidaritas mekanik, yang diutamakan adalah faktor persamaan perilaku dan sikap. Seluruh warga masyarakat terikat dalam kesadaran kolektif collective conscience, suatu kesadaran bersama yang mencakup kepercayaan dan perasaan dan bersifat memaksa. Solidaritas mekanik ini biasanya terdapat dalam masyarakat pedesaan. Sedangkan masyarakat yang menganut solidaritas organik, cenderung saling ketergantungan karena adanya pembagian kerja. Ikatan yang tumbuh dalam masyarakat ini terjalin melalui kesepakatan di antara kelompok profesi. Masyarakat dengan solidaritas organik ini diidentikan dengan masyarakat yang terdapat di lingkungan pada ada tidaknya organisasi, hubungan sosial antara kelompok, dan kesadaran jenis, Robert Bierstedt Sunarto, 2000 130 menggunakan tiga kriteria untuk membedakan jenis kelompok, yaitu a adanya orientasi yang telah ditentukan bersama atau organisasi; b kesadaran jenis yang sama; dan c adanya hubungan sosial. Berdasarkan kriteria-kriteria tersebut dibedakan empat jenis kelompok1 Kelompok statistik statistical group, adalah pengelompokan atas dasar ciri tertentu. Kelompok ini merupakan hasil ciptaan para ilmuwan sosial hanya untuk kepentingan analitis, misalnya kelompok umur, kelompok pekerjaan, kelompok jenis kelamin;2 Kelompok kemasyarakatan societal group, merupakan kelompok yang hanya memenuhi satu persyaratan, yaitu adanya kesadaran dan persamaan di antara anggotanya, misalnya kelompok pemuda, kelompok wanita, kelompok petani, kelompok pengusaha3 Kelompok sosial social group, merupakan kelompok yang mempunyai kesadaran jenis di antara anggotanya dan berhubungan satu dengan yang lain tetapi tidak terikat dalam ikatan organisasi, misalnya kelompok teman, kerabat, keluarga batih;4 Kelompok asosiasi associational group, merupakan kelompok yang para anggotanya memiliki kesadaran jenis, persamaan kepentingan pribadi like interest dan kepentingan bersama common interest, serta terdapat hubungan sosial yang umumnya bersifat formal, misalnya sekolah, OSIS, gerakan pramuka, fakultas, parpol, KORPRI, dan klasifikasi di atas tentunya masih banyak kelompok lain yang tidak tercakup. Masih berdasarkan kriteria Bierstedt, Soerjono Soekanto 2002122 menambahkan adanya kelompok sosial yang tidak teratur, yakni suatu kelompok di mana orang-orang berkumpul di suatu tempat pada waktu yang sama, karena pusat perhatian yang sama, dan bersifat temporer, misalnya kerumunan, massa, publik, dan kelompok kecil small group.1 Kerumunan crowd merupakan individu yang berkumpul secara bersamaan serta kebetulan di suatu tempat dan juga pada waktu yang bersamaan. Kerumunan jelas tidak terorganisasi, tidak mempunyai sistem pembagian kerja maupun sistem pelapisan sosial. Bentuk umum kerumunan sebagai berikut a Kerumunan berartikulasi dengan struktur sosial Khalayak penonton atau pendengar yang formal formal audiences merupakan kerumunan-kerumunan yang mempunyai pusat perhatian dan persamaan tujuan akan tetapi sifatnya pasif, misalnya penonton bioskop, penonton wayang kulit/orang. Kelompok ekspresif yang telah direncanakan planned expressive group, adalah kerumunan yang pusat perhatiannya tak begitu penting akan tetapi mempunyai persamaan tujuan yang tersimpul dalam aktifitas kerumunan tersebut serta kepuasan yang dihasilkannya, misalnya, demonstrasi penolakan kenaikan harga BBM, aksi joget para penonton konser musik dangdut, aksi para suporter sepakbola yang mendukung tim Kerumunan yang bersifat sementara casual crowds Kumpulan yang kurang menyenangkan, misalnya orang-orang yang mengantre karcis, melakukan penjarahan, orang-orang menunggu bis dan sebagainya. Kerumunan orang-orang yang sedang dalam keadaan panik panic crowds, misalnya orang-orang yang bersama-sama berusaha menyelamatkan diri dari suatu bahaya, misalnya lari karena ada gempa. Kerumunan penonton spectator crowds, misalnya kerumunan yang terjadi karena orang-orang ingin melihat suatu kejadian tertentu, misalnya menonton korban kecelakaanc Kerumunan yang berlawanan dengan norma-norma hukum lawles crowds Kerumunan yang bertindak emosional acting mobs. Kerumunan- kerumunan semacam ini bertujuan untuk mencapai suatu tujuan tertentu dengan mempergunakan kekuatan fisik yang berlawanan dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Contoh aksi pengeroyokan pada pelaku curanmor, perusakan fasilitas umum oleh para demonstran. Kerumunan yang bersifat immoral immoral crowds, hampir sama dengan kelompok-kelompok ekspresif, akan tetapi bedanya adalah bahwa yang utama bertentangan dengan norma-norma dalam masyarakat. Misalnya, kelompok orang bermain judi, kelompok orang sedang berpesta miras/ Massa merupakan kelompok yang cenderung tidak teratur, yang mempunyai ciri-ciri mirip dengan kerumunan, tetapi terbentuknya disengaja atau direncanakan dengan persiapan tidak spontan, misalnya aksi protes/demontrasi, orang-orang yang mengikuti kegiatan tertentu, seperti sepeda Publik merupakan kelompok yang tidak merupakan suatu antar individu terjadi secara tidak langsung melalui alat komunikasi, misalnya opini atau desas-desus melalui media seperti surat kabar, radio, televisi, film, maupun jejaring Kelompok kecil small group merupakan suatu kelompok secara teoritis terdiri paling sedikit dua orang yang saling berhubungan untuk memenuhi tujuan - tujuan tertentu dan menganggap hubungan itu penting bagi individu yang bersangkutan. Oleh karena itu, kelompok kecil merupakan wadah bagi orang yang mempunyai kepentingan – kepentingan yang sama. Kelompok ini selalu timbul dalam kerangka organisasi yang lebih besar dan luas. source modul belajar mandiri pppk ips sosiologi, Pembelajaran 2. Interaksi Sosial, kemdikbud RLMahasiswa/Alumni Universitas Negeri Yogyakarta22 Januari 2022 0746Hallo Parto D. Kakak bantu jawab ya! Jawaban yang tepat adalah d. Paguyuban berdasarkan tempat. Berikut ini pembahasannya ya! Paguyuban adalah bentuk kehidupan bersama, yang anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah serta kekal. Dasar hubungan Rukun Tetangga adalah kelompok sosial yang bersifat paguyuban berdasarkan tempat tinggal. Berdasarkan pembahasan tersebut, maka pilihan jawaban yang sesuai dengan pertanyaan soal adalah d. Paguyuban berdasarkan tempat. Demikian Parto D. Semoga membantu ya! Yah, akses pembahasan gratismu habisDapatkan akses pembahasan sepuasnya tanpa batas dan bebas iklan! - Sebagai makhluk sosial, manusia punya kecenderungan hidup berkelompok dan saling bergantung satu sama lain. Kecenderungan itu mendorong manusia membentuk beragam jenis persekutuan dalam masyarakat, yang di kajian sosiologi disebut dengan istilah kelompok umum, sesaui penjelasan Esti Ismawati dalam Ilmu Sosial Budaya Dasar 201238, pengertian kelompok sosial adalah himpunan manusia yang hidup bersama, memiliki hubungan timbal balik yang saling memengaruhi, serta punya kesadaran untuk saling menolong dan membutuhkan satu sama lain. Adapun menurut John J. Macionis dalam karyanya, Sociology 2007166, kelompok sosial dapat diartikan sebagai gabungan 2 orang atau lebih yang saling berinteraksi dan mengidentifikasi diri mereka sebagai bagian dari suatu grup dalam kaca mata sosiologi, kumpulan 2 orang atau lebih bisa disebut kelompok sosial apabila mereka saling berinteraksi secara teratur dan berbagi identitas yang sama. Contoh kelompok sosial dalam kehidupan sehari-hari mudah ditemui karena ia bisa berupa keluarga, lingkaran pertemanan, sejumlah siswa dalam kelas pelajaran yang sama, sekelompok pegawai di satu kantor, hingga organisasi masyarakat. Sebenarnya ketika lebih dari satu orang berkumpul maka terbentuklah suatu kelompok. Akan tetapi, tidak semua kumpulan orang layak disebut sebagai kelompok sosial dalam sudut pandang ilmu itu, penting untuk dipahami bahwa kelompok sosial berlainan makna dengan 2 konsep lain yang mirip, yakni kategori sosial dan agregat sosial. Kategorisasi sosial merujuk pada kumpulan individu yang memiliki setidaknya satu kesamaan atribut, seperti kaum perempuan, kaum difabel, serta umat beragama, etnis ataupun ras tertentu. Sementara itu, agregat sosial adalah kumpulan sejumlah orang di satu tempat dan waktu yang sama tetapi tidak melakukan interkasi secara intens, kecuali dengan cara-cara sederhana. Contohnya adalah kerumunan orang saat menonton pertandingan olah raga di sebuah stadion. Meski berkumpul bersama dan mungkin memiliki kesamaan tertentu, mereka tidak berinteraksi secara intens dan berbagi identitas serupa yang terkait sebuah kelompok. Kompleksitas studi kelompok sosial pun mendorong kemunculan banyak konsep terkait topik ini dirumuskan oleh sejumlah pakar sosiologi. Salah satunya berhubungan dengan kategorisasi kelompok sosial di masyarakat. Di antara ahli yang berusaha merumuskan kategorisasi kelompok sosial dalam masyarakat ialah sosiolog Jerman, Ferdinand Tonnies 1855-1936. Tonnies termasuk salah satu sosiolog berpengaruh di Eropa. Bersama sejumlah koleganya, seperti Georg Simmel, Werner Sombart, dan Max Weber, dia mendirikan Masyarakat Sosiologi Jerman German Sociological Society. Tonnies memimpin organisasi tersebut selama 1909-1933 hingga ia dicopot dari posisi itu oleh rezim Nazi. Tonnies membedakan kelompok sosial berdasar sifat ikatan anggotanya menjadi gemeinschaft paguyuban dan gesselchaft patembayan. Konsep tersebut ia rumuskan saat berusia 32 tahun melalui buku Community & Society Gemeinschaft und Gesellschaft yang terbit pertama kali pada tahun 1887. Ciri-ciri Kelompok Patembayan Gesselchaft dan Contohnya Kelompok patembayan disebut juga gesellschaft, istilah bahasa Jerman yang dirumuskan oleh Ferdinand Tonnies, dan merujuk pada makna asosiasi. Pengertian patembayan adalah kelompok sosial yang ikatan antaranggotanya tak terlalu kuat karena hubungan dan interaksi mereka terjalin dalam waktu singkat. Dalam patembayan, struktur kelompok bersifat mekanis dan berpengaruh dalam hal pikiran saja. Hal ini membuat hubungan antar-anggota kelompok patembayan cenderung bersifat formal dan lebih memperhitungkan nilai guna dari interaksi dan komunikasi yang terjadi. Mengutip pemaparan Nanang Martono dalam Sosiologi Perubahan Sosial Perspektif Klasik, Modern, Postmodern, dan Poskolonial 2014, gesellschaft patembayan merupakan tipe kelompok sosial dengan ciri hubungan antar-anggota yang didasari oleh ikatan lemah, bahkan sering kali antar-individunya tidak saling mengenal, sehingga nilai, norma dan sikap tak berpengaruh besar dalam interaksi mereka. Karena itu, dalam kelompok patembayan, hubungan antar-anggota umumnya bersifat sementara. Menurut Soerjono Soekanto, melalui buku Sosiologi Suatu Pengantar 1994, dorongan yang membuat manusia bergabung dalam kelompok patembayan berupa kemauan yang disebut Tonnies sebagai kurwille. Makna kurwille adalah kemauan yang didorong oleh pikiran rasional dan terkait dengan tujuan-tujuan tertentu. Dengan demikian, orang bergabung dalam suatu kelompok patembayan karena memiliki kepentingan-kepentingan rasional, dan karena itu, tidak bersifat langgeng. Akibatnya, dalam kelompok patembayan, kepentingan individu lebih menonjol daripada kepentingan bersama. Patembayan juga diidentikkan dengan ikatan kelompok sosial di masyarakat diperinci, ciri-ciri kelompok patembayan gesellschaft adalah sebagai berikut Hubungan antar-anggota cenderung terkait pertukaran ekonomi Hubungan antar-anggota bersifat sementara dan tidak intim Hubungan antar-anggota bersifat formal Ikatan antar-anggota tidak bersifat pribadi Kelompok bisa melibatkan banyak orang secara umum Motivasi anggota bergabung didorong kepentingan rasional. Sementara itu, contoh kelompok patembayan adalah Asosiasi pengusaha Organisasi perusahaan Serikat pekerja Persekutuan dagang Organisasi sekolah Partai politik. Ciri-ciri Kelompok Paguyuban dan Contohnya Paguyuban disebut pula dengan gemeinschaft, istilah dalam konsepsi Ferdinand Tonnies yang merujuk ke makna komunitas. Menurut Tonnies, gemeinschaft merupakan kelompok sosial yang anggotanya mempunyai ikatan batin murni, alamiah, sangat kuat, dan bisa bertahan lama. Meski hubungan antaranggota paguyuban bersifat informal, mereka menjalani kehidupan bersama dengan intim, pribadi dan pandangan Tonnies, gemeinschaft berkaitan dengan wessenwille, yakni bentuk kehendak manusia yang bersifat kodrati dan timbul secara alamiah. Wessenwille berhubungan dengan perasaan dan pikiran manusia yang terbentuk oleh kesatuan hidup alamiah dan diambil kesimpulan bahwa kelompok paguyuban merupakan bentuk ikatan antar-individu yang didasari oleh ikatan batin bersifat murni dan alamiah, serta cenderung langgeng. Hubungan antar-anggota dalam kelompok paguyuban didasari oleh cinta dan perasaan batin yang telah dikodratkan. Mengutip uraian dalam buku Sosiologi Konsep dan Teori karya Dewi Wulansari 200962, sejumlah ciri kelompok paguyuban gemeinschaft yang utama menurut Tonnies adalah sebagai berikut Hubungan antar-anggota bersifat mesra dan intim Hubungan antar-anggota bersifat pribadi dan terbatas pada beberapa orang saja Hubungan antar-anggota bersifat eksklusif. Tonnies membagi kategori paguyuban menjadi 3 macam karena hubungan antaranggota dalam gemeinschaft bisa dilatari oleh ikatan darah, kesamaan pemikiran, serta kedekatan dijelaskan oleh Bagong Suyanto dan J. Dwi Narwoko dalam Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan 200434, penjelasan dan contoh untuk masing-masing jenis kelompok paguyuban itu adalah sebagai berikut1. Gemeinschaft by blood, paguyuban yang terbentuk berdasarkan ikatan kekerabatan, atau darah dan keturunan biologis. Contoh paguyuban berdasar ikatan darah adalah keluarga dan Gemeinschaft of place, paguyuban yang terbentuk karena kedekatan letak tempat tinggal serta lokasi bekerja. Faktor kedekatan geografis ini memungkinkan sejumlah orang memiliki ikatan erat, saling bekerja sama sekaligus tolong-menolong. Contoh paguyuban berdasar kedekatan tempat ialah Rukun Tetangga, Rukun Warga, Kelompok Tani Desa, dan lain Gemeinschaft of mind, paguyuban yang terbentuk karena kesamaan keahlian, pandangan dan pemikiran. Jenis ini bisa mengacu pada komunitas yang didasari kesamaan minat, hobi, hingga pemikiran, ideologi, dan keyakinan. Contoh paguyuban jenis ini Gemeinschaft of mind adalah komunitas sepeda onthel, komunitas pengajian agama, lingkaran pertemanan, dan lain sebagainya. - Pendidikan Penulis Addi M IdhomEditor Iswara N Raditya